Sunday, September 30, 2012

Ibu dan Ayah

Tangan Ibuku Adalah Tangan Yg Paling Indah Dari Segala Kaum Hawa.
Keringat Ayahku Keringat Yg Paling Bersih Dari Seluruh Kaum Adam.
Itulah Yang Tersirat Ketika Ku Baca Sepenggal Surat Dari Orang Tuaku Di Rumahku Yang Jauh Sana,

Saat Kita Dilahirkan,  Beruntung Kita Tidak Berakhir Di Tong Sampah, Atau Di Pembuangan,  Atau Dimanapun Tempat Yg Dingin, Tanpa Orang Tua Yg Merawat.
Lihat Dirimu, Kau Bertambah Besar !
Senyum Kecilmu Memberi Cahaya Terindah Kepada Ibumu.
Pelukanmu Memberi Semangat Kepada Ayahmu Yg Lelah Ketika Pulang Mencari Nafkah.
Nak, Kamu Buah Hati Kami, Fisikmu Pun, Telah Jauh Lebi Besar Dari Kami. Kami Hanya Memberi Yg Terbaik Untukmu.
Lihat, Lihat, Tubuhmu Yg Besar, Hati Yg Keras, Membentak Ibumu Yg Mengingatkanmu Tentang Segala Kesalahanmu.  Ayah, Engkau Dimanaa??Kau Hanya Bisa Mengelus Dada Saat Melihat Darah Dagingmu Membentak Istrimu.
Ibu, Engkau Sungguh Mulia. Engkau Telah Mengerjakan Segala Pekerjaanmu. Engkau Rela Mengurangi Waktu Tidurmu Hanya Untuk Mendoakanku.
Ibu, Kau Ingat Saat Ku Sakit??
Aku Demam Ibu. Aku Demam, Aku Hanya Demam. Tapi Kau Merawatku Penuh Kasih, Menyertaiku, Berdoa Untukku Dan Kesembuhanku.
Ayah, Lihat Dirimu Yg Kebingungan Mengatasi Segala Keuangan Rumah Tangga.
Nak, Maaf, Kami Datang Tidak Membawa Apa2. Kami Hanya Membawa Kasi Sayang+Pengorbanan Tulus, Demi Senyum Indahmu,  Dan Celoteh Lucumu.
Anakku, 18 Taun Bukanlah Usia Yg Anak2 Lg. Saatny Kami Sdikit Melepasmu Nak.
Ingat, Disana Dingin ! Dingin Sekali !
Rumahmu Selalu Disini, Keluargamu Selalu Disini Dan Kami Menantimu Pulang Nak.
Sekarang Pergilah. Mereka Telah Menunggumu, Masa Depanmu, Keluargamu, Anakmu, Serta Impianmu.
Kami Disini Menunggu.
Menunggumu.
Jika Kau Dapati Kami, Tak Lg Disini Untuk Melihat Keberhasilanmu.
Kami Telah Berada, Di Rumah Yang Senang,
Kenanglah Perkataan Kami, Ucapan Kami Di Hatimu.
Tempat Terhangat Di Hatimu. ,
Kami Senantiasa Tersenyum Dam Berdoa Untukmu.

Tertanda – Ayah Dan Ibu -

Thursday, September 27, 2012

TIPS MEMILIH POM BENSIN DAN MENGISI BENSIN YANG BENAR.

Ini contoh gambar dengan kode tanda pom bensin.
Ini contoh gambar dengan
 kode tanda pom bensin.

Berikut ini saya berikan tips buat isi di Pom Bensin yang bagus:

1. LEBIH BAIK ISI DI POM BENSIN PERTAMINA KODE 31 atau (Angka Kedua 1)
Tiap pom bensin memiliki kode depan masing-masin
g..dimana anda bisa mengetahuinya ?
Berikut ini saya berikan tips buat isi di Pom Bensin yang bagus:

Pernah memperhatikan plang nama besar saat menuju ke SPBU? Di wilayah Jakarta dan sekitarnya tertera huruf 31.XXXXX atau 34.XXXXX. itu bukan kode buntut. Huruf awal pertama menandakan kode wilayah . Sedang angka kedua mengandung arti kepemilikan.

Kepala 3 berarti SPBU berdomisili di Jakarta Jawa Barat, Banten dan sekitarnya. Kalo kepala 5 kayaknya Surabaya.
Digit kedua, jika angka 1 berarti kepemilikan Pertamina sendiri. Sedangkan angka 4 berarti kepemilikan swasta atau dealer..jadi yang penting angka keduanya 1 gak masalah berapapun angka pertamanya karena itu kode wilayah .

Karena, sebenarnya ada tiga kategori SPBU. Pertama COCO alias corporate owner corporate operate, CODO yakni corporate owner dealer operate. Terakhir DODO, dealer owner dealer operate. Ini berdasar pada situs spbu.pertamina.com

Karena dikendalikan oleh pertamina, maka kualitas SPBU model COCO dan CODO diyakini lebih baik dibanding DODO. Tanpa bermaksud menyamaratakan, di sisi bisnis bisa dimengerti, karena ingin cepat balik modal, pengusaha jadi berlaku curang. kalo saya sih nyaranin ngisi bensin sebaiknya di SPBU yang milik Pertamina (angka keduanya 1) karena quality control-nya cukup bagus..
saya denger2 juga dari supir taksi dan orang2 yang telah pengalaman ngecek pas ngisi bensin katanya yang kode 31 (Angka Kedua 1)takarannya sesuai sedangkan yang 34 agak berbeda meskipun punya tanda "PASTI PAS".
Menurut banyak orang juga kode pertamina 31 (Angka Kedua 1)ternyata paling baik(kualitas bensin) dibanding denanda yang kode 34.

cara buktiinya:

coba bagi anda yang menggunakan mobil/ motor matic, pastinya akan terasa tarikan mobilnya .jika mengisi bensin di pertamina dengan tanda kode 31 (Angka Kedua 1)akan terasa tarikan mobilnya lebih kencang dan tidak terlalu kotor dibanding dengan tanda pom dengan tanda kode lainnya

Coba anda bandingkan jumlah mobil/ motor yang ngisi bensin di pom bensin tersebut,,,di pom bensin kode 31(Angka Kedua 1) pasti sangat ramai sedangkan yang kode 34 agak cenderung sepi..ini udah saya buktikan sendiri.

Coba anda ngisi 1 Liter bensin di Pom bensin 31 (Angka Kedua 1)dan pom bensin 34..bandingkan aja dari sisi kualitas (mesin lebih enak) maupun kuantitasnya (yang mana yang lebih cepat habis)..

coba anda tanya sama supir angkot atau supir taksi dimana pom bensin yang bagus, pasti sebagian besar mereka jawab di pom bensin 31 (Angka Kedua 1)karena mereka juga banyak ngisi di pom bensin 31
Kalo gak percaya bisa dibuktikan sendiri anda...tapi gak semua 34 juga yang kaya begitu


2. TIAP ISI BENSIN MINTA KEPADA PETUGASNYA TUAS HANDLE SELANG JANGAN DITEKAN TAPI DILEPAS AJA WAKTU DITARUH DI TANGKI KITA
Pernah gak anda sewaktu ngisi bensin, tuasa handle ditekan2 begitu sama petugasnya? pasti pernah lah nemuinnya...kenapa begitu? karena banyak oknum yang nakal denanda cara memainkan takaran bensin dengan tanda cara seperti itu sehingga jumlah bensin yang kita isi lebih sedikit dari apa yang seharusnya..
Pengalaman saya ngisi di pom bensin kode 31 (Angka Kedua 1), petugas gak pernah menekan-nekan tuas handle selang sewaktu mengisi sedangkan di kode 34 liat aja deh...kalo anda sewaktu ngisi bensin digituin, petugasnya ditegur aja..

3.ISILAH BENSIN WAKTU HARI MASIH PAGI KETIKA TEMPERATUR TANAH MASIH DINGIN
Ingat bahwa semua SPBU mempunyai tanki penyimpanan di bawah tanah.Semakin dingin tanahnya maka semakin padat/kental bahan bakarnya. Jika temperatur mulai panas/hangat, maka bahan bakarnya akan mengembang.

Jadi jika membeli bahan bakar pada siang hari atau petang hari..sebenarnya bahan bakar yang diisikan ke dalam tanki kendaraan anda jelas lebih sedikit dibanding jumlah liter yang anda beli.Dalam bisnis perminyakan, gravity yang spesifik dan temperatur bensin, diesel dan bahan bakar pesawat jet, ethanol dan produk minyak lainnya punya peranan penting. Kenaikan 1 derajat merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam business ini. Tetapi SPBU tidak memberikan anda rugi/kompensasi karena temperatur

4.ISI BENSIN SAAT TANKI KENDARAAN ANDA MASIH SETENGAH PENUH.
Alasannya adalah semakin banyak bahan bakar yang ada di tanki kendaraan, maka semakin sedikit udara yang ada di bagian tanki yang kosong. Bensin menguap lebih cepat dari pada yang bisa kita bayangkan. Dalam bisnis perminyakan biasanya tanki penyimpanan bensin mempunyai apa yang kita sebut atap yang mengapung (floating roof) yang berfungsi sebagai clearance zero antara bensin dan atmosfer sehingga penguapannya bisa dikurangi.,tetapi hal itu tidak terdapat di SPBU.

5.JANGAN ISI BENSIN JIKA ADA TRUK BAHAN BAKAR SEDANG MENGISI TANKI PENYIMPANAN
Hampir pasti bensin/solar akan teraduk saat bahan bakar dipompakan dari truck ke tanki penyimpanan SPBU, dan kemungkinannya akan ada kotoran di dasar tanki penyimpanan yang teraduk naik dan terikut masuk ke tanki kendaraan anda.

Wednesday, September 26, 2012

Surat Untuk Ayah

Selamat pagi, Ayah. Apa kabar? Ayah sehat kan? Maaf ya aku mengganggu waktu bekerja Ayah, padahal ini hari Senin. Ayah pasti sedang sibuk, ya? Aku cuma ingin berbagi cerita pada Ayah, sekali-kali boleh kan, Yah? Setiap hari aku cuma main bersama Ibu. Ibu sering menceritakan banyak hal padaku. Kebanyakan sih tentang Ayah, yang cuma bisa kukenal lewat cerita-cerita Ibu. Aku juga ingin lebih mengenal Ayah, itulah mengapa aku menulis surat ini. Semoga Ayah tidak bosan membacanya, ya.

Ayah...
Asal Ayah tahu, aku dan Ibu selalu menghabiskan waktu berdua. Tidak pernah sedetikpun Ibu meninggalkanku. Aku selalu ada di dekat Ibu saat Ibu berdoa pada Tuhan. Berlarian di sekitar dapur ketika Ibu memasak ayam goreng kesukaanku. Aku juga selalu menempel pada Ibu saat Ayah menelepon, mendengarkan suara Ayah yang belum pernah kutemui. Aku suka mendengar suara Ayah. Tapi maaf ya, Yah, aku tidak pernah bisa ikut berbicara pada Ayah.

Yah...tidak tahukah Ayah betapa Ibu merindukan Ayah? Kurasa Ibu sangat ingin bertemu Ayah. Tidak tahukah Ayah, di setiap telepon Ayah, Ibu selalu menyimak segala yang Ayah kisahkan. Mendengarkan dengan seksama seakan-akan Ayah berbicara di hadapan Ibu. Tidak tahukah, bahwa Ibu selalu menyusupkan senyum, yang tak pernah Ayah lihat.
Sambil memelukku...

Ayah yang kusayang...
Aku mungkin belum memahami mengapa Ayah tidak kunjung bertemu Ibu. Mengapa hanya ada aku dan Ibu di sini. Tanpa Ayah. Tapi yang aku mengerti, Ibu selalu menyayangi Ayah. Menyebut nama Ayah dalam setiap doanya di tiap-tiap malam. Bahkan ada saat-saat dimana Ibu menahan tangis karena keinginan bertemu Ayah yang kadang tidak Ibu sampaikan. Apa Ayah tidak ingin bertemu Ibu?

Ibu bilang, Ayah suka puisi. Pernah pada beberapa malam aku mendapati Ibu menuliskan sesuatu di bukunya. Katanya itu puisi buat Ayah. Aku tidak begitu mengerti isi puisi Ibu, yang aku tahu puisi-puisi Ibu adalah sebentuk cinta untuk Ayah. Dan Ayah selalu suka puisi-puisi yang ditulis Ibu, kan? Kata Ibu, Ayah mungkin tidak akan menyukai Ibu kalau saja Ibu tidak bisa menulis. Jadi mulai sekarang aku akan belajar menulis puisi seperti Ibu, untuk kemudian kukirimkan kepada Ayah.
Aku juga ingin jadi anak yang disukai Ayah.

Ayah...
Ibu sempat bilang padaku, Ibu takut kehilangan Ayah. Takut Ayah selingkuh. Memangnya selingkuh itu apa sih, Yah? Kata Ibu, selingkuh itu berarti Ayah jalan-jalan bersama seorang Tante yang tidak kukenal dan berbohong pada Ibu. Begitukah, Yah? Ehm...kalau begitu, jangan berbohong pada Ibu ya, Ayah. Jangan selingkuh. Nanti kita jalan-jalan bertiga saja, aku, Ayah dan Ibu.

Kata Ibu, saat ini Ayah ada di tempat yang jauh dari kami. Di tempat Ayah sana, banyak Tante cantik yang mungkin selalu mengajak Ayah bermain. Seperti Ibu mengajakku bermain. Ibu takut, Yah. Takut kalau Ayah akan melupakan Ibu dan aku. Tante yang di sana kan lebih cantik dari Ibu. Apa iya, Yah? Padahal menurutku Ibu sudah cantik, meskipun dengan celemek masaknya yang agak kotor terkena cipratan minyak. Tapi Ibu bisa membuat masakan yang enak-enak. Memang Tante yang di sana bisa memasak seperti Ibu?

Ayah yang kurindukan...
Aku ingin sekali mengobrol dengan Ayah. Ingin mendengar cerita Ayah tentang Ibu. Apakah cinta Ayah pada Ibu seperti cinta Ibu pada Ayah? Soalnya, di setiap telepon Ayah pada Ibu yang selalu ku curi dengar, Ayah tidak pernah bilang bahwa Ayah menyayangi Ibu, atau merindukan Ibu. Pernah sih aku mendengar kata rindu dari Ayah untuk Ibu, tapi rasanya sudah lama. Akhir-akhir ini sepertinya sudah tidak pernah lagi. Padahal aku sering melihat Ibu mendoakan Ayah. Itu tandanya Ibu mencintai Ayah, kan? Ibu selalu berbicara pada Tuhan, meminta agar Tuhan menjaga Ayah supaya Ayah bisa segera bertemu denganku.

Ayah...
Sebenarnya semalam, tanpa sepengetahuan Ibu, aku mengintip buku Ibu. Di lembar terakhirnya, aku membaca sebait tulisan Ibu, sepertinya bukan puisi, tapi aku ingin Ayah juga ikut membacanya. Dalam tulisannya Ibu berkata,

"Kepada kamu, pria yang kucintai...
Aku mulai takut kamu tidak sungguh-sungguh bahagia bersamaku. Aku mulai takut rindu itu semakin terkikis karena pertemuan kita yang tidak kunjung terlunasi."

Ibu takut ya, Yah? Takut Ayah tidak bahagia, memangnya begitu?
Ayah... ada bekas tetesan air mata di buku Ibu. Mungkin Ibu sedih, Yah. Ibu sangat merindukan Ayah sepertinya. Aku juga.

Saat aku mundur satu halaman kebelakang, aku menemukan tulisan Ibu lagi, yang kurasa harus Ayah baca.

"Pria yang kurindu...
Jika kamu menemukan wanita lain di sana yang bisa menawan hatimu lebih dari padaku. Tak apa. Jangan merasa bersalah karena (mungkin) kamu akan membohongiku. Sungguh aku tak apa. Jangan melarang dirimu untuk tidak bersama wanita lain yang candunya lebih memikat dari padaku. Kalaupun wanita seperti itu muncul dihadapanmu, sambut saja dia.
Dan jika kamu memang tak ingin bersamanya, aku harap bukan karena (bagimu) aku terlalu baik. Tapi karena kamu mencintaiku. Bukan karena alasan lain."

Ayah...
Aku mulai menemukan banyak pertanyaan berputar di kepalaku. Apa Ayah tidak bahagia bersama Ibu? Apa tidak cukup bagi Ayah memiliki Ibu yang begitu menyayangi Ayah. Mencintai Ayah. Tidakkah Ayah merindukan Ibu seperti Ibu rindu Ayah? Tidakkah Ayah menyanyangi Ibu seperti Ibu yang selalu menyayangi Ayah. Ayah suka puisi-puisi Ibu kan? Kalau saja Ibu tidak bisa menulis, apakah dulu Ayah akan menyukai Ibu? Bagaimana jika Ibu berhenti menulis sekarang? Apa Ayah akan memilih untuk tidak bersama Ibu lagi? Jika Ibu tidak menjadi wanita yang baik pada Ayah, apa Ayah akan bersama Tante yang ada di sana? Yang lebih cantik dari Ibu.

Maaf ya Ayah..
Aku mulai bawel, menanyakan hal yang mungkin tidak akan Ayah berikan jawabannya untukku. Aku hanya tidak ingin melihat Ibu bersedih. Aku tidak mau melihat Ibu menangis karena takut kehilangan Ayah.

Ayah...
Boleh aku meminta sesuatu? Kali ini aku tidak akan meminta Hot Wheels, kok. Aku juga tidak meminta Jersey. Aku cuma minta, maukah Ayah menelpon Ibu? Sekarang. Katakan Bahwa Ayah menyayangi Ibu. Merindukan Ibu. Bahwa Ayah bahagia bersama Ibu, meskipun belum waktunya untuk Ayah dan Ibu bertemu. Katakan bahwa Ibu tidak perlu takut akan apapun. Yakinkan saja Ibu, bahwa hati Ayah selalu Ayah titipkan pada Ibu. Bahwa Ayah juga ingin segera bertemu denganku. Jagoan Ayah. Juga calon puteri kesayangan Ayah, calon Adikku.
Aku rasa itu akan membuat Ibu lebih tenang.

Aku tidak tahu apakah Ayah akan mengabulkan permintaanku atau tidak. Aku akan berdoa pada Tuhan saja, semoga Tuhan menyampaikan pada Ayah agar Ayah meluluskan permintaanku.

Oh ya, Ayah. Jangan bilang pada Ibu aku menulis surat ini untuk Ayah, ya. Nanti Ibu mengomel padaku, seharusnya kan ini jam untukku belajar. Nanti jika aku sudah bisa menulis puisi seperti Ibu, aku akan mengirimkannya pada Ayah, tunggu saja ya, Yah.

Peluk cium
yang akan selalu mencintaimu

Wednesday, September 12, 2012

Renungan Hati


Suatu malam seorg ayah membacakan cerita utk anak perempuannya.

Setelah membacakan cerita, si ayah bertanya kpd anaknya : "Nak, apa kamu sayang Ayah?"

Si anak menjawab, "Tentu saja aku sayang Ayah"

Ayahnya tersenyum lalu bertanya, "Kalau begitu, boleh Ayah minta
kalungmu?"

Lalu si anak menjwb, "Ayah, aku sayang Ayah, tapi aku jg sayang sama kalung ini"

Lalu Ayahnya berkata, "Ya sudah tidak apa2, Ayah hanya bertanya saja" Si ayah lalu pergi.

Di malam berikutnya selama 3 hari berturut2, ayahnya menanyakan hal yg sama & si anak pun menjwb dgn kata2
yg sama.

Si anak berpikir sambil memegang kalung imitasi kesayangannya itu, "Kenapa tiba2 Ayah mau kalung ini? Ini kalung yg paling aku sayangi, kalung ini pun pemberian Ayah juga"

Malam berikutnya, sang Ayah menanyakan hal yang sama, lalu si
anak berkata, "Ayah, Ayah tahu aku sayang sama Ayah & jg kalung ini. Tapi kalau Ayah mau kalung ini, ya sudah aku berikan ke Ayah"

Si anak memberikan kalungnya & Ayahnya mengambilnya dgn tngn kiri, lalu Ayahnya memasukkan tngn kanannya ke saku kanan & mengambil kalung berbentuk sama namun emasnya asli.

Ayahnya mengenakannya pada leher anaknya, "Anakku, sebetulnya kalung ini sudah ada di saku Ayah sejak pertama kali Ayah meminta kalungmu, tapi Ayah menunggu kamu memberikan sendiri kalungmu itu & Ayah gantikan dgn yg lebih baik & indah"

Si anak menangis terharu.

Seringkali kita merasa Tuhan tidak adil. Dia yg memberikan tapi kenapa Dia jg yg mengambilnya, kadang kita selalu sakit hati, sedih dan kecewa.

Tapi, tidakkah kita tahu, di saat Tuhan mengambil sesuatu yg berharga dr kita, ternyata Tuhan punya rencana lain.

Dia mau menggantikannya dgn yg LEBIH BAIK lagi dari apa yg sudah kita miliki skrg.

Jadi :
* Terimalah apapun yg kita alami
(bersabar),
* Berilah apa yg harus kita berikan
(beramal),
* Kembalikanlah apa yg diminta oleh
Tuhan (ikhlas), dan
* Tetaplah bersyukur, maka rejekimu
akan dilipat gandakan.

Saturday, September 1, 2012

Smiles and Cheer


Dapet Dari Bulletin Di Friendster nich… setelah gw baca agak menyentuh juga , makanya gw saliin di Blok ini..

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan
dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan
mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi
persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan
bertumbuh bersama karenanya…

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi
membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkanbesi,
demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan
diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti,
diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak,
namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan
dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan
untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya
ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman,
tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan
dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha
pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita
membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi
mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih
dari orang lain, tetapi justru ia beriinisiatif memberikan
dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya,
karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.
Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati,
namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya.
Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun
ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Beberapa hal seringkali menjadi penghancur
persahabatan antara lain :
1. Masalah bisnis UUD (Ujung-Ujungnya Duit)
2. Ketidakterbukaan
3. Kehilangan kepercayaan
4. Perubahan perasaan antar lawan jenis
5. Ketidaksetiaan.
Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan
oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinya.

Renungkan :
**Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri
“Dalam masa kejayaan, teman2 mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman2 kita.”**

PeRSaHaBaTAn YaNg SeBenArNya


Arti persahabatan tak pernah lupus dalam jiwaku, meskipun nilai - nilainya pudar dibawa arus masa. Dalam dunia ini, kita tidak punya sesiapa kecuali diri sendiri…tetapi dalam kita bersendiri, kita beruntung kerana mempunyai seorang sahabat yang memahami kita. Sebagaimana kita mengharapkan keikhlasan dan kejujuran seorang sahabat, begitu juga dia.
Tetapi kita sering terlupa akan hal itu. Kita cuma mengambil kira tentang harapan dan perasaan kita.

Kita rasa dikhianati bila dia tidak menepati janjinya. Kita tidak memberi dia peluang untuk menerangkan keadaannya. Bagi kita, itu alasannya untuk menutup kesilapan dan membela diri. Kita terlupa, kita juga pernah membiarkan dia ternanti-nanti…kerana kita juga ada janji yang tidak ditepati. Kita beri beribu alasan, ‘memaksa’ dia menerima alasan kita. Waktu itu, terfikirkah kita tentang perasaannya? Seperti, dia juga tahu rasa kecewa…tetapi kita sering terlupa.

Untungnya mempunyai seorang kawan yang sentiasa di sisi kita pada waktu kita memerlukan dia. Dia mendengar luahan perasaan kita, segala rasa kecewa dan ketakutan, harapan dan impian kita luahkan, dia memberi jalan sebagai laluan penyelesaian masalah.
Selalunya kita terlalu asyik bercerita tentang diri kita hingga kadang-kadang terlupa kawan kita juga ada cerita yang ingin dikongsi bersama kita. Pernahkah kita memberi dia peluang untuk menceritakan tentang rasa bimbangnya, rasa takutnya? Pernahkah kita menenangkan dia sebagaimana dia pernah menyabarkan kita?

Ikhlaskah kita mendengar tentang kejayaan dan berita gembiranya? Mampukah kita menjadi sumber kekuatannya seperti mana dia meniup semangat setiap kali kita merasa kecewa dan menyerah kalah? Dapatkah kita yakinkan dia bahawa kita boleh dipercayai, kita boleh dijadikan tempat untuk bersandar bila terasa lemah, agar tidak rebah? Bolehkah kita menjadi bahu untuk dia sandarkan harapan?

Sesekali jadilah kawan yang mendengar dari yang hanya bercerita. Ambillah masa untuk memahami hati dan perasaan sahabat kita, kerana dia juga seorang manusia, dia juga ada rasa takut, ada rasa…bimbang, sedih dan kecewa.

Dia juga ada kelemahan dan dia juga perlukan kawan sebagai kekuatan. Jadilah kita kawannya itu. Kita selalu melihat dia ketawa, tetapi mungkin sebenarnya dia tidak setabah yang kita sangka. Di sebalik senyumannya itu, mungkin banyak cerita sedih yang ingin diluahkan, di sebalik ketenangannya, mungkin tersimpan seribu kekalutan…kita tidak tahu…tetapi jika kita cuba jadi sahabat seperti dia, mungkin kita akan tahu.

Jika anda bersahabat, bersiaplah untuk berkorban demi sahabat anda. Jika anda bermusuhan dengan sahabat anda, bersiaplah untuk mengalah demi persahabatan kalian.
Rasa hormat tidak selalu membawa kepada persahabatan, tetapi persahabatan tidak akan ada tanpa rasa hormat. Ini merupakan salah satu hal yg membuatkan sesuatu persahabatan itu lebih berharga daripada cinta.

Menyelami Nilai Persahabatan


Salah satu hal yang paling saya syukuri dalam hidup ini adalah memiliki begitu banyak sahabat. Mungkin terkesan amat klise namun ijinkanlah saya berbagai cerita tentang pengaruh para sahabat saya. Mereka tidak hanya membuat saya makin baik dari hari ke hari tetapi senantiasa menyemangati saya ketika saya sedang patah semangat. Tak terbayangkan apa jadinya hidup ini tanpa mereka. Saat-saat senang, bisa kami nikmati bersama sehingga kegembiraan itu berlipat ganda nilainya. Begitu pun saat-saat susah, kami saling berbagi, saling memberi semangat dan saling mendoakan sehingga beban hidup pun
berkurang beratnya.

Sahabat-sahabat saya sangat mempengaruhi pola pikir saya. Sebagian dari mereka bahkan usianya jauh di atas saya. Itulah yang terkadang membuat sebagian orang terkadang mencap saya terlalu cepat dewasa. Bagi saya, itu sah-sah saja. “Lagipula tak ada salahnya kita lebih cepat dewasa daripada terlambat dewasa,” begitu nasihat seorang sahabat saya.

Sahabat-sahabat saya membuat saya lebih bergairah dalam mengarungi hidup ini. Jelas sekali bagi saya kalau kesuksesan hidup sangat tergantung pada bantuan dan dukungan orang lain, terutama mereka yang paling dekat dengan kita (baca: sahabat). Itulah sebabnya pakar hubungan antar manusia, Les Giblin pernah mengatakan 90 persen kegagagalan dalam kehidupan seseorang adalah karena gagal dalam membina hubungan baik dengan orang lain. Sebuah penelitian bahkan mengatakan kalau kesuksesan seorang salesman 85 persen ditentukan oleh kemampuan berhubungan baik dengan orang lain ( people knowledge) dan hanya 15 persen ditentukan oleh pengetahuan tentang produk (product knowledge).

Meski pun hampir semua dari kita menyadari bahwa kita perlu orang lain toh tetap saja terkadang kita bertingkah sebaliknya. Tampaknya benar bahwa setiap manusia cenderung egois, lebih tertarik kepada dirinya sendiri dibandingkan orang lain. Setiap orang ingin merasa dirinya penting, berharga dan punya nilai. Inilah yang membuat kita terkadang susah membina sebuah persahabatan. Tidak berlebihan kiranya kalau mentor saya, Pak Andrie Wongso pernah berpesan, “Salah satu hal yang paling sulit dilakukan adalah merendah di hadapan orang lain.” Ya, kerendahan hati seolah menjadi “barang langka”.

Ada sebuah pepatah bijak yang kiranya bisa menjadi acuan bagaimana kita bisa membina hubungan baik dengan orang lain: Aku pergi keluar mencari sahabat, tak kutemukan satu pun. Aku pergi keluar untuk menjadi sahabat, kutemukan sahabat di mana-mana. Ya, cara mencari sahabat adalah dengan menjadi sahabat terlebih dahulu bagi orang lain. Belajarlah menghargai orang lain dan memahami sudut pandangnya. Buatlah orang lain merasa nyaman ketika berada dekat kita.

Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan belajar mendengarkan. Mendengarkan tidak sama dengan mendengar. Mendengar hanya membutuhkan telinga tetapi mendengarkan membutuhkan telinga, hati dan pikiran. Dale Carnegie bahkan menegaskan, “Anda bisa memiliki lebih banyak teman dalam waktu 2 minggu dengan menjadi pendengar yang baik daripada 2 tahun dengan berusaha membuat orang lain tertarik kepada Anda.” Itulah sebabnya Frank Tyger menyatakan kalau persahabatan sejati terdiri dari telinga yang mau mendengarkan, hati yang mau memahami dan tangan yang siap menolong. Terkadang saya berpikir, kalau dalam hidup ini kita mau belajar untuk saling mendengarkan rasanya jumlah konflik bisa kita minimalisir.

Hal yang juga penting dalam membangun sebuah persahabatan adalah ketulusan. Berbuat baiklah kepada orang lain semata-mata karena ia adalah manusia. Bukan karena kita mengharapkan sesuatu darinya. Ketulusan memang sulit dibuktikan. Ia biasanya hanya akan terlihat seiring perjalanan waktu. Bahkan kerap terbukti ketika yang bersangkutan telah tiada.

Ketulusan memang lebih mudah diucapkan dan dituliskan daripada dipraktekkan sebab ia berasal dari lubuk hati yang paling dalam, yang hanya memberi dan tak pernah berharap akan mendapatkan balasan. Sesungguhnya, dalam sebuah hubungan hanya ada 2 aktivitas utama: mengambil atau memberi ( take or give). Kalau kita senantiasa memberi –apalagi dengan penuh ketulusan- cepat atau lambat kita akan menerima balasannya meski kita sendiri barangkali tidak pernah mengharapkannya. Itu hukum mutlak yang sulit dibantah!

Pemberian yang saya maksudkan di sini tidak hanya berupa materi. Kita bisa memberi waktu, perhatian bahkan senyuman kepada orang lain. Seorang sahabat malah berujar kalau senyuman adalah lengkungan kecil yang bisa meluruskan banyak hal. Senyuman bisa seketika mencairkan hubungan yang beku. Lagipula untuk tersenyum kita hanya memerlukan 14 otot dibandingkan untuk cemberut yang membutuhkan 72 otot.

Jika ketulusan masih sulit untuk dipraktekkan, coba hayati nasihat dari seorang Mahaguru Kebenaran, “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.” Kalau kita ingin orang berlaku jujur terhadap kita, hendaklah kita yang mulai berlaku jujur terhadap mereka.
Selanjutnya, belajarlah menerima perbedaan yang ada. Jangan memaksakan orang lain menjadi seperti kita. Ingatlah bahwa setiap manusia adalah unik. Dan, seperti kata Henry Ford, “Sahabat terbaik saya adalah orang yang dapat membuat saya menjadi yang terbaik”. Bukan menjadi seperti dirinya!

Richard Exley pernah menulis sebuah syair indah mengenai persahabatan. “Sahabat sejati adalah orang yang mendengar dan memahami saat Anda membagikan perasaan Anda yang terdalam. Dia mendukung pada saat Anda berjuang; mengoreksi dengan lembut dan penuh kasih pada saat Anda berbuat salah; serta mengampuni pada saat Anda gagal. Seorang sahabat sejati mendorong Anda bertumbuh menuju potensi maksimal Anda. Dan yang paling mencengangkan, dia merayakan keberhasilan Anda seperti keberhasilannya sendiri,” kata Richard.

Ya, kehadiran sahabat akan membuat hidup kita makin bernilai. Terkadang, tanpa disadari, kita telah memiliki semacam jaringan persahabatan yang kalau terus-menerus kita bangun jaringan ini akan semakin bertambah luas dan kuat. Bahkan, bukan tidak mungkin ini akan bisa menjadi sebuah jaringan bisnis yang kokoh di kemudian hari. Siapa tahu? ***