Sunday, April 15, 2012

Teman atau Persahabatan sejati



Apapun definisinya, persahabatan sejati selalu didasari pada rasa saling percaya, rasa saling  menghormati, saling mendukung dan menerima perbedaan tanpa kepentingan pribadi. Jangan  sia-siakan persahabatan yang dimiliki.

Persahabatan bukan saja masalah dengan siapa kita akan menghabiskan waktu. Tapi ini lebih  pada sebuah kebutuhan jiwa. Bahkan perasaan cintapun tak akan muncul tanpa didasari  persahabatan. Helen Keller pernah mengucapkan, "lebih baik berjalan dalam gelap bersama  seorang sahabat daripada berjalan dalam terang sendirian"

Jangan pernah sepelekan sahabat. Karena temanlah satu saat kita bisa berjaya, dan karena  teman pula satu saat kita bisa jatuh. Sahabat atau teman sejati, kata seorang teman adalah  mereka dari siapa kita bisa percaya meminjam dan dipinjami uang. Sahabat, kata teman lain,  adalah kepada siapa kita bisa menceritakan diri kita yang sesungguhnya. Sahabat adalah  tempat curhat, alias curahan hati, tempat kita bisa merasa aman menampilkan "wajah" kita  tanpa harus bertopeng. Pun tempat kita bisa merasakan perbedaan tidak menjadi masalah.

Apapun definisinya, persahabatan sejati harus selalu didasari pada rasa saling percaya,  saling menghormati, saling mendukung dan penerimaan atas perbedaan dan tanpa kepentingan  pribadi. Ada orang begitu pandai bergaul hingga seolah-olah ia memiliki sahabat dimanapun  dia berpijak. Tapi nyatanya tak semua orang beruntung. Tak semua orang dengan mudah bisa  menjalin persahabatan sejati hingga waktu lama. Sebenarnya mereka ini bukanlah orang yang  gagal, karena masih sangat mungkin untuk mencoba lagi. Mungkin mereka hanya terlambat untuk  belajar bahwa persahabatan bukanlahlah jual beli.  Ketika kepentingan selesai, selesai juga persahabatan.

Dari situs friendship.com tertulis bahwa untuk menemukan sahabat sejati Anda membutuhkan  waktu untuk mengujinya. Sadarilah bahwa sahabat karib tidak harus memiliki kesamaan dalam segala hal. Memang dalam beberapa hal Anda membutuhkan persamaan. Misalnya dalam hal minat  buku, musik atau film.

Tetapi perbedaan dalam persahabatan sesungguhnya adalah anugerah. Dengan perbedaan Anda akan  dapat meluaskan dunia Anda. Untuk itu, jagalah diri Anda dari keinginan untuk menghakimi  apapun pilihan teman Anda.

Menjadi teman yang baik juga mesti adu argumentasi sesekali. Sepasang sahabat tak harus  terus menerus setuju akan hal yang sama. Meski tak semua orang menyukai kondisi ini,  berdasarkan penelitian, adu argumentasi ternyata bisa menyehatkan. Selain bisa menggali  pribadi teman Anda, lewat adu argumentasi Anda bisa menambah wawasan dan belajar tentang  kesabaran.

Anda harus merasa nyaman berada di sekitar orang yang anda sebut sahabat. Karena tak jarang  kita mendengar komentar seperti  ini, "Aduh, aku sebenarnya tak suka dengan olok-oloknya tentang aku. Habis bagaimana lagi,  dia kan sahabatku sejak SD". Tapi benarkah ini yang disebut sebagai sahabat ?

Seorang teman akan mencintai tanpa syarat. Sesekali mungkin seorang sahabat akan marah. Tapi bukankah kemarahan adalah kondisi psikologis wajar. Seorang sahabat biasanya akan  segera melupakan kemarahannya dan memaafkan sesegera mungkin Anda menyadari kesalahan yang  terjadi. Jika saat ini Anda sedang marah pada sahabat Anda, ingatlah hal ini. Jangan sampai  kemarahan Anda menghapuskan segala kesenangan yang biasanya Anda lalui bersama.

Anda percaya cinta pada pandangan pertama ? Sebenarnya hal ini juga terjadi pada  persahabatan. Kita mungkin masih ingat saat kita baru bertemu dengan seseorang.

Perkenalan berjalan biasa saja. Lalu tanpa kita sadari kita terlibat dalam pembicaraan seru  dengannya. Lucunya kadang kita merasa topik yang kita bicarakan seolah cuma kita yang tahu.   Seolah tak seorangpun
di dunia ini yang mengerti apa yang kita bicarakan. Setelah waktu 3  jam percakapan yang "heboh", Anda harus berpisah. Anda kemudian saling bertukar nomer  telepon, dan tak sabar untuk berbincang lagi dengannya. Nah, anda baru saja memulai  persahabatan lewat pandangan pertama.


TEMAN ADALAH ............

·        Tak memiliki teman, tak adil buat jiwa (Confusius, 551-497 BC, filsuf Cina)
·    Nasib memilih hidupmu, kaulah yang memilih temanmu (Jacques Delile 1738-1813, sastrawan Perancis)
·    Berkumpullah bersama orang-orang berkualitas baik jika kau menghargai reputasimu, untuk ini  lebih baik sendiri daripada ditemani orang-orang yang buruk (George Washington, 1732-1799, Presiden Amerika I)
·        Suka dan tak suka adalah hal yang sama, itulah persahabatan sejati (Sallust, 86-334 BC, sejarahwan Roma)
·        Seorang teman yang setia sepadan dengan seratus kenalan (Euripides)
·      Semua orang bisa simpati pada penderitaan seseorang, tapi dibutuhkan simpati yang alami pada  kesuksesan siapapun di dunia (Eleanor Roosevelt)
·        Jika kau menghakimi seseorang, kau tak akan punya waktu untuk mencintainya (Mother Teresa)
·   Aku tak akan bicara tentang keburukan orang, dan bicaralah tentang kebaikan semua orang  (Benjamin Franklin)
·         Ketidak beruntungan akan menunjukkan siapa yang bukan teman sejati (Aristoteles)
·        Jangan pernah melukai teman, bahkan dalam olok-olok (Cicero)
·       Pikirkan kapan kejayaan seseorang dimulai dan berakhir. Dan katakan kejayaanku dimulai  ketika  aku memiliki teman (William Yeats)
·        Duka cita bisa hilang dengan sendirinya, tapi untuk mendapatkan nilai penuhakan kesenangan, kau harus punya seseorang untuk memisahkannya (Mark Twain)
·        Cermin terbaik adalah teman lama (George Herbert)
·        Apakah teman itu ? Adalah sebuah jiwa dalam dua tubuh (Aristoteles)
·   Terlambat sudah untuk belajar, seseorang harus menjaga temannya. Tak hakimi, menerima, percaya hingga akhir masa (John Boyle O'Reilly)
·        Teman memiliki semua kesamaan (Plato)
·        Tanpa teman, seseorang tak akan hidup meski ia memiliki segalanya (Aristoteles)
·        Persahabatan tanpa kepentingan pribadi adalah hal yang langka dan terindah dalam hidup (James   Francis Byrnes)
·      Sesuatu yang paling indah yang bisa kita alami adalah hal yang misterius,sumbernya adalah seni, ilmu pengetahuan dan persahabatan (Albert Einstein kepada Baron Merenda)
·     Segala cinta yang dibangun tanpa dasar persahabatan, bagaikan membangun istana di atas pasir  (Ella Wheeler Wilcox)
·        Dalam sahabat, kau temukan pribadi kedua (Isabelle nortono
·    Tak akan aku lupakan saat bersamamu. Tetaplah jadi sahabatku, seperti kaumenemukan dirimu dalam diriku (Ludwig van Beethoven)
·       Berjalan dalam gelap bersama seorang teman, lebih baik daripada berjalan dalam terang sendirian (Helen Keller)
·     Komunikasi yang baik bereaksi bagaikan minum kopi, sangat sulit untuk tidur sesudahnya (Anne Morow Lindbergh)
·    Pada akhirnya, yang kita ingat bukanlah perkataan musuh kita, melainkan diamnya sahabat kita (Marthin Luther King, JR)






No comments:

Post a Comment